Tips membeli tanah untuk investasi disini adalah yang bisa memberikan return yang maksimal untuk jangka panjang.
1. Medan
Boleh saja menggunakan Google Maps, namun tetap perlu dikunjungi langsung. Medan disini punya arti lebih sempit yaitu terasering. Posisi kerataan tanah. Landai, curam, berbentuk gunung.
Tips membeli tanah untuk investasi ini lebih ke terasering tanah yang perlu diperhatikan dengan datang langsung.
Tanah yang datar jelas berbeda dengan yang curam bergunung-gunung.
Site Visit jelas tetap diperlukan. Jangan tergiur dengan harga dan atau lokasi. Kita baru tahu realitasnya setelah visit site. Semua pandangan akan muncul. Seperti ada jalur drainase, ada batuan-batuan menggunung yang keras dan hal-hal mengganggu lainnya.
2. Tanah Bersih atau Berpohon
Tips membeli tanah untuk investasi kedua adalah perhatikan isian dari tanah tersebut.
Tanah bersih disini maksudnya adalah tanah yang kosong tanpa ada pohon-pohon besar. Memang benar pohon-pohon besar itu bisa menghasilkan input cash dan baik untuk investasi jangka panjang.
Namun tanah-tanah yang berpohon-pohon ini bisa menjadi pertimbangan pengolahan dan harga. Apakah penjual akan menambahkan harga untuk pohon-pohon itu ? Apakah biaya pengolahan pembersihan pohon-pohon ini akan cocok dengan input cash penjualan kayu?
3. Zonasi Lahan. Hijau, Kuning atau Merah
Tips membeli tanah untuk investasi selanjutanya adalah zonasi. Ini hal penting dan kunci dalam membeli tanah. Pastikan tanah tersebut bisa dibangun dan diolah untuk properti selanjutnya.
Kecuali tanah tersebut memang untuk investasi perkebunan, pertimbangan zona bisa lebih longgar.
Perhatikan juga zona disamping sekitar zona tanah yang akan kita beli. Apakah zonanya sama atau berbeda sama sekalai ?
Akan merepotkan bila zona kita sudah aman untuk properti, namun samping kita adalah zona industri.
4. Lahan Aman Banjir
Ini pertimbangan jangka panjang. Banjir merupakan masalah musiman di beberapa lokasi. Ini akan terus terjadi setiap tahun bila banjir memang sudah sulit dicari solusi dan sudah permanen.
Perhatikan area penyerapan air disekitar atau didaerah hilir tanah tersebut.
Atau perhatikan zona tanah sekitarnya. Biasanya memang ada histori bahwa daerah tersebut rawan banjir.
Tanah dengan klaim banjir dan atau rawan banjir akan sulit untuk menghasilkan return yang kita inginkan.
5. Perhatikan Tata Kota Jalan
Apakah akan banyak Jalan Kota yang masuk ?
Tata jalan biasananya sudah tertera di tata kota. Luas jalan 3 meter memang terlihat kecil. Namun bila dikalikan panjang memotong tanah, tentu ini akan membuat perhitungan return menurun drastis.
6. Utiliti Akses Listrik dan PAM
Nah ini termasuk hal penting selanjutnya. Karena Listrik dan Air sudah merupakan Kebutuhan pokok dalam bangunan. Baik itu bangunan rumah huni, apalagi bangunan bisnis.
Harga akan bisa kita sesuaikan bila utiliti listrik dan Air ini sudah tersedia di sekitar tanah kita.
Pembeli kadang bertanya, Sudah masuk PAM kah daerah ini ?
Lebih repot lagi bila tanah tersebut, tanah yang kurang layak untuk diambil air sumur. Misal karena dekat area industri yang mencemari air tanah.
7. Akses Sinyal Komunikasi
Komunikasi sudah menjadi hal pokok di kehidupan terkini. Jangan tergiur tanah murah, sementara belum tercover jaringan Seluler. Kesepian tidak berinteraksi sosial media adalah masalah yang dapat mengganggu kesehatan.
Leave a Reply