Kalimantan Timur khususnya Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki kearifan budaya lokal yang masih dilestarikan hingga saat ini. Kebudayaan yang sudah berjalan sejak lama ini bahkan sudah dipatenkan oleh Kemenkumham sebagai kekayaan intelektual komunal ekspresi budaya tradisional yang harus dilestarikan. Penduduk Paser sebagaian besar merupakan suku Dayak yang masih melaksanakan ritual untuk menyeimbangkan kehidupan sosial masyarakat.
Berikut adalah kearifan budaya lokal di Kabupaten Penajam Paser Utara yang masih banyak dijumpai dan masih dilestarikan oleh masyarakat sekitar:
1. Upacara Balian Kearifan Budaya Lokal di Penajam Sebagai Sarana Pengobatan
Adat ini biasa dijalankan sebagai media untuk memberikan pengobatan atau penyembuhan jasmani dan rohani dengan cara tradisional. Penduduk Paser melakukan Upacara Balian sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur terhadap roh leluhur. Upacara ini dijalankan dengan membacakan doa-doa agar dilindungi dan diberikan keselamatan.
2. Tari Rembara Tarian Budaya Lokal Paser Untuk Penyambutan
Kesenian ini diadakan untuk menyambut tamu-tamu kerajaan ataupun tamu penting pejabat kerajaan. Penyambutan dengan tari rembara ini dilakukan saat pembukaan sebelum acara dimulai.
3. Tari Tolang Singkir
Salah satu jenis kesenian tari yang dilakukan oleh beberapa orang yang terdiri dari penari laki-laki dan perempuan. Penari laki-laki membawa bambu yang di bagian ujung terdapat rumbai dan daun biru yang di isi giring-giring. Tarian ini merupakan budaya lokal Penajam yang biasa digunakan pada acara ritual adat.
4. Pentengan Gambus Musik Kesenian Sebagai Budaya Lokal Khas Paser
Pentengan gambus merupakan salah satu alat musik tradisional khas Paser dengan irama gambus. Kesenian ini biasanya dimainkan bersama dengan iringan lainnya seperti gitar, kendang dll.
5. Nandoi
Ritual nandoi adalah salah satu ritual yang dilakukan secara turun temurun dengan cara membersihkan lingkungan. Budaya lokal ini merupakan salah satu upacara adat turun temurun di Paser yang bertujuan untuk membersihkan diri dan lingkungan dari hal-hal negatif.
6. Mayar Sala
Salah satu tradisi suku Paser yang dikenal dengan mayar sala ini merupakan salah satu tradisi yang dilakukan kepala adat atau kepala suku untuk mendamaikan perselisihan antar suku. Dengan adanya mayar sala maka dilakukan meditasi antara kedua belah pihak untuk berdamai tanpa ada dendam.
7. Tipong Tawar
Budaya lokal tipong tawar ini dilakukan masyarakat Paser yang merupakan ritual untuk pertanian. Budaya ini juga menjadi sarana untuk masyarakat bergotong royong dan menjadi simbol bentuk rasa syukur atas kelimpahan sumber pangan hasil alam. Tipong tawar ini biasanya dilakukan ketika masa tanam padi dan saat panen padi (Nasok Nias).
Budaya dan kearifan lokal masyarakat Indonesia sangat beragam, begitu juga yang dijumpai di Paser, Kabupaten Penajam. Selain menjadi simbol kekayaan tentunya budaya yang turun temurun harus di hormati dan dibudayakan sebagai warisan leluhur.
Leave a Reply