Investasi anti rugi dan menjanjikan yang menjadi pilihan banyak investor salah satunya yaitu investasi properti. Seiring meningkatnya permintaan akan kebutuhan lahan kosong untuk membangun sebuah bangunan tentu menjadi pertimbangan para investor properti agar menghasilkan keuntungan yang maksimal. Lalu lebih menguntungkan mana investasi tanah atau investasi rumah? Yuk kita bahas kekurangan dan kelebihan dari investasi tanah vs investasi rumah berikut ini!
1. Investasi Properti Dalam Bentuk Bangunan
Hal pertama yang perlu diperhatikan sebelum menentukan jenis properti yang prospek, Sobat perlu memperhatikan hal mendasar yaitu lokasi. Lokasi strategis dan wilayah industri tentunya akan menjadi sumber magnet perekonomian. Lokasi ini sangat cocok apabila untuk berinvestasi dalam bentuk bangunan jadi. Berikut adalah pertimbangan yang harus dipahami sebelum berinvestasi rumah.
Keuntungan:
- Lebih menguntungkan karena memiliki return yang menjanjikan yaitu memiliki kenaikan harga mencapai 10% hingga 15%.
- Bisa dijadikan sumber penghasilan pasif dengan cara disewakan atau dikontrakkan.
- Lebih mudah digunakan sebagai jaminan di bank.
- Relatif mudah dalam menjual jika berada di lokasi yang produktif, karena konsumen cenderung akan memilih tempat tinggal yang bisa langsung dijadikan tempat tinggal.
Kekurangan:
- Membutuhkan modal yang besar.
- Membutuhkan biaya perawatan rutin.
- Perlu dilakukan pengecekan secara berkala seperti bagian cat, lantai, atap, genteng, keretakan tembok, dll.
2. Investasi Tanah
Investasi dalam bentuk tanah juga dapat dijadikan pilihan bagi Sobat yang memiliki lahan yang luas dan berada di wilayah dekat pariwisata, dekat pusat perbelanjaan, serta daerah-daerah yang ramai pengunjung lainnya. Berikut adalah kekurangan dan kelebihan jika Sobat memilih berinvestai tanah.
Kelebihan:
- Memiliki kenaikan harga yang tinggi, pada umumnya tanah mampu memiliki kenaikan 10% hingga 20% setiap tahunnya.
- Tidak memerlukan biaya tambahan untuk biaya perawatan.
- Tidak memerlukan asuransi kerusakan, kebakaran, dll.
- Bisa sebagai penghasilan pasif dengan memanfaatkan lahan sebagai tempat parkir ataupun disewakan untuk usaha lainnya jika berupa tanah kosong yang luas.
- Luas lahan yang ideal di daerah strategis memiliki peminat yang tinggi.
Kekurangan:
- Sulit dijadikan jaminan di bank.
- Tidak bisa menjadi sumber penghasilan pasif jika luas tanah relatif sempit/kecil.
- Semakin luas lahan likuiditasnya semakin sulit, dikarenakan akan semakin susah untuk mendapatkan pembeli yang sesuai dengan target.
Pada dasarnya investasi adalah upaya penyelamatan harta kekayaan agar tidak turun nilai jualnya. Namun dalam berinvestasi tentu memerlukan taktik yang tepat agar mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Dari penjelasan di atas, Sobat Ebanua yang tertarik untuk mengalokasikan dana untuk berinvestasi di properti tentu harus cermat dan teliti agar tepat dan tidak mengalami kerugian. Yuk berinvestasi properti di lokasi yang berkembang dan potensial di dekat IKN. Cek listing kami untuk mendapatkan informasi detail kavling siap bangun Kaltim dekat IKN.
Leave a Reply